Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Basuki Dan Duta Besar Jepang Bahas Perkembangan Kerjasama Infrastruktur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 30 Mei 2017, 21:46 WIB
Menteri Basuki Dan Duta Besar Jepang Bahas Perkembangan Kerjasama Infrastruktur
Menteri Basuki Bertemu Dubes Jepang/RMOL
rmol news logo Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerima kunjungan Duta Besar Jepang yang baru untuk Indonesia Masafumi ISHII di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (30/5).

Kunjungan Dubes Jepang untuk Indonesia itu dalam rangka perkenalan dan membahas kelanjutan kerjasama antara kedua negara baik yang baru maupun yang tengah berjalan.

Salah satu kerjasama yang baru dilaksanakan adalah bantuan sistem keamanan untuk Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kerjasama berupa Hibah dari Pemerintah Jepang dengan skema Non Project Type Grant Aid (NPGA) tersebut memiliki nilai JPY 500 atau setara Rp 59,5 miliar.

“Pemerintah Jepang menawarkan bantuan peralatan pendeteksi wajah dalam rangka kerjasama pencegahan terorisme. Terutama untuk mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Stadion Utama GBK yang memiliki 60 ribu tempat duduk, dapat dideteksi hanya dalam hitungan detik,” jelas Menteri Basuki.

Kerjasama kedua yang dibahas adalah mengenai kelanjutan pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban. Pelabuhan tersebut direncanakan akan dioperasikan secara bertahap, diawali dengan soft opening pada Maret 2019 dan beroperasi penuh pada tahun 2027.

Jalan akses tersebut memiliki panjang 8,1 km dengan 4 lajur dan 2 arah dengan nilai konstruksi sebesar Rp 1,12 triliun. Menteri Basuki menjelaskan bahwa Kementerian PUPR ditugaskan menyiapkan akses ke Patimban dari Tol Cipali.

"Pada kwartal pertama tahun 2019 ditargetkan sudah bisa  beroperasi,” imbuhnya.

Kerjasama ketiga yang dibahas adalah Jakarta Sewerage System berupa pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dari pinjaman Pemerintah Jepang yang akan dibangun pada zona 1 dan zona 6 yang menjadi dua lokasi prioritas dari 15 Zona (Zona 0-14). Proyek ini diharapkan dimulai pada tahun 2018 dan selesai pada 2022.  

Pada zona 1 yang berlokasi di Pluit, IPAL yang dibangun akan memiliki kapasitas 198 ribu meter kubik per hari dengan cakupan layanan 4.901 hektar. Sementara Zona 6 yang berlokasi di Duri Kosambi dengan kapasitas 282 ribu meter kubik perhari dengan total cakupan layanan 5.875 hektar.

Adapun kerjasama keempat adalah Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang merupakan proyek jalan tol dalam Kota Bandung, yang terbagi menjadi 4 paket yaitu : Pasteur – Pasupati (1,5 km), Soekarno Hatta – Gedebage (2 km), Kopo-Leuwipanjang (1,3 km) dan Kiara Condong – Buah Batu (1,3 km). Saat ini sedang dilaksanakan penyusunan MoU antara Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian PUPR terkait dengan pembebasan lahan.

Sementara kerjasama kelima adalah Bali Beach Conservation Project Phase II,  yang mengambil tempat pada empat lokasi yakni Pantai Legian-Seminyak di Kabupaten Badung, Pantai Candidasa di Kabupaten Karangasem, Tanjung Benoa dan Pantai Nusa Dua di Kabupaten Badung dengan total nilai (Loan) 1,1 Miliar Yen atau sekitar Rp1,2 triliun.

Tujuan utama dari Konservasi  Pantai adalah mengembalikan kondisi pantai yang tergerus ombak sehingga tidak mengakibatkan berkurangnya garis pantai. Keenam adalah kerjasama untuk Modernisasi Daerah Irigasi Rentang dan Daerah Irigasi Komering, serta terakhir adalah pengendalian banjir di Solo atau Lower Solo River Improvement Project Phase II.[san/***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA